Setiap hari, kita tidak mungkin lepas dari berbagai produk perawatan seperti sabun, sampo, bedak, pelembab dan lainnya. Termasuk bayi dan anak-anak. Berbagai merek dan jenis dapat kita temukan dengan mudah, mulai di warung-warung sampai di mal besar.

Kelompok produk yang juga dikenal dengan personal care products ini diIndonesia masuk dalam kelompok kosmetik. Produk-produk ini wajib didaftarkan pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Banyaknya produk dan merek yang beredar tentunya membuat kita mempunyai banyak pilihan. Namun, jangan senang dulu dengan pilihan yang banyak ini. Tahukah kita bagaimana cara memilihnya? Apakah kita akan percaya nama besar produk atau merek yang terkenal? Atau kita meyakini makin mahal produk berarti makin tinggi kualitas? Sejauh mana kita mengamati kandungan yang terdapat dalam produk?

Memilih produk perawatan memang tidak cukup hanya sekedar mengacu pada merek saja. Apalagi dalam memilih produk untuk bayi dan anak-anak. Penting bagi kita untuk mengenali apa yang terkandung dalam produk tersebut. Tentu tidak mudah bagi konsumen awam untuk memahami nama-nama kimia yang tercantum dalam komposisi atau ingredient. Tapi paling tidak, kita dapat memulainya dengan bahan-bahan yang sebaiknya dihindari.

Apa saja unsur yang terdapat dalam produk personal care? Untuk produk pembersih, unsur utama tentu saja bahan pembersih. Bahan antibakteri merupakan bahan aktif yang biasa digunakan pada bahan pembersih baik berbentuk cair (liquid soap) maupun padat. Untuk bayi dan anak, disarankan untuk menggunakan sabun padat tanpa penambahan bahan-bahan yang tidak perlu seperti pewangi. Demikian juga untuk sampo.

Untuk produk-produk pembersih ini beberapa bahan yang perlu dihindari di antaranya adalah triclosan. Triclosan dapat menyebabkan iritasi kulit dan diduga dapat terkontaminasi dengan dioksin yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti mengganggu sistem kekebalan tubuh. Hal lain, triclosan juga mengakibatkan dampak terhadap lingkungan. Beberapa industri kosmetik mengklaim sudah tidak lagi menggunakan bahan ini. Selain itu, upayakan untuk menghindari yang mengandung ceteareth dan yang berakhiran eth lainnya, juga sodium lauryl/laureth sulfat yang dapat menyebabkan kerusakan kulit.

Produk lain adalah yang memiliki efek pelembab. Untuk produk bayi, ada beberapa jenis produk yang bisa ditemukan di antaranya krim untuk popok (diaper cream), lotion, baby oil, dan lainnya. Bacalah komposisi produk dengan baik. Untuk produk diaper cream, sebaiknya hindari yang mengandung asam borat dan natrium borat. Beberapa bahan lain yang umum digunakan pada produk krim atau lotion disarankan untuk dihindari, terutama pada produk untuk bayi dan anak. Di antaranya adalah paraben yang kerap dijumpai dalam bentuk methyl paraben, ethyl paraben, prophyl paraben, buthyl paraben dan sodium methyl paraben. Kelompok paraben yang digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri ini disinyalir dapat menyebabkan kanker dan merusak hormon endokrin. Bahan lain yang disarankan untuk dihindari adalah ceteareth dan senyawa PEG lain yang dapat mengandung kontaminan penyebab kanker.

Bedak tabur (powder), merupakan produk yang tidak pernah ketinggalan dalam paket-paket perlengkapan bayi. Sepertinya sudah menjadi kewajiban bayi yang baru selesai mandi atau baru dibersihkan, untuk diberi bedak. Sebenarnya ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa penggunaan bedak tabur sebaiknya dihindari untuk bayi. Risiko terhirup menjadi perhatian utama. Butiran atau debu bedak dan bahan-bahan yang biasa ditemukan dalam bedak berpotensi terhirup dan dapat menyebabkan kanker serta mengganggu pernafasan dan paru-paru bayi yang relatif masih sangat rentan. Hal lain, banyak yang mengatakan untuk tidak memberi bedak tabur setelah membersihkan bayi dari buang air kecil ataupun besar. Terutama pada anak perempuan. Penggunaan yang rutin dikaitkan dengan meningkatnya peluang terkena kanker rahim.

Pewangi atau pemberi aroma yang seringkali tertulis sebagai parfum atau fragrance pada label produk juga merupakan bahan-bahan yang sebaiknya dihindari. Untuk kepentingan bayi, upayakan menggunakan produk-produk yang hanya menggunakan bahan-bahan dasar tanpa banyak tambahan kimiawi yang tidak perlu. Pewangi perlu dihindari karena berpotensi memiliki efek alergi, serta dugaan mengandung bahan yang dapat merusak hormon.

Bagaimana Sebaiknya?

Gunakanlah sesedikit mungkin produk. Sebagian mungkin tidak perlu digunakan setiap hari, atau dapat digunakan untuk waktu-waktu tertentu saja. Dengan mengurangi pemakaian, kita telah mengurangi paparan bahan kimia ke kulit, yang berarti menurunkan potensi risiko kesehatan akibat produk-produk tersebut.

Jangan dengan mudah memercayai klaim-klaim seperti “natural”, “organic”, “dermatologist-tested”, “hypoallergenic”. Klaim-klaim ini belum berarti aman bagi bayi atau anak. Bacalah label dengan teliti.

Perhatikanlah komposisi produk, dan kenali bahan-bahan yang sebaiknya dihindari. Diantaranya asam borat, sodium borat, triclosan, BHA, oxybenzone, 2-bromo-2-nitropropane-1,3-diol (Bronopol). Pilihlah produk yang bebas pewangi, biasa tertulis “fragrance free”. Pewangi dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang.

Jangan gunakan produk-produk seperti lipstik, parfum, pewarna kuku dan lainnya pada anak. Pastikan kita selalu menggunakan produk yang aman dengan pemakaian yang tepat.

***

Huzna Zahir, Anggota Pengurus Harian YLKI

(Dimuat di Majalah Warta Konsumen)

Gambar diambil dari sini