Untitled

Setelah berwacana menghapus three in one, dan kini sedang proses uji coba penghapusan hingga minggu ke depan; kini Pemprov DKI berwacana untuk menghapus jalur lambat di Jl Soedirman Thamrin, dan akan dijadikan perluasan trotoar.

Jika benar wacana ini dieksekusi, hal ini merupakan ide yang progresif. Alasannya, karena akses pedestrian di Jakarta, termasuk di Jl Soedirman Thamrin, memang masih sangat minim. Kaum pedestrian sering menjadi pesakitan di jalan raya, bahkan menjadi korban laka lantas, hanya karena tidak ada akses pedestrian/trotoar. Ingat, potret kota yang modern bukan karena akses jalan untuk kendaraan bermotor  yang lebar dan mulus, tetapi adanya akses untuk pejalan kaki, pesepeda, dan akses untuk angkutan umum. Seharusnya perluasan trotoar bukan hanya di Jl Soedirman Thamrin saja, tetapi juga semua ruas jalan di Jakarta. Pemprov DKI mustinya juga membebaskan banyaknya trotoar yang dijadikan area komersial/pedagang kaki lima, bengkel, dan parkir liar.

Kebijakan memperluas trotoar di Jl Soedirman Thamrin akan makin elegan jika dibarengi dengan penguatan akses armada Transjakarta di koridor 1 dan koridor-koridor lainnya. Ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang akibat migrasi dari pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna busway. Pemprov DKI juga harus memperbanyak akses park and ride di area jalan menuju Jl Soedirman Thamrin.