edukasi konsumen
Undangan Diskusi Publik: “Kesehatan Kita dan Pangan Lokal”
YLKI menyelenggarakan Diskusi Publik bersama pakar-pakar untuk membahas “Kesehatan Kita dan Pangan Lokal”. Tujuannya agar publik dapat memperkaya wawasan tentang kesehatan dan konsumsi pangan serta bermanfaat dalam mendukung gerakan peduli pangan sehat khususnya untuk masyarakat konsumen perkotaan. Indonesia, seperti juga negara berkembang lainnya, saat ini mengalami beban ganda di bidang gizi. Selain masih harus menghadapi kasus-kasus gizi buruk, prevalensi angka kegemukan dan obesitas juga meningkat. Hal ini masih ditambah lagi dengan masalah stunting dengan prevalensi yang cukup tinggi serta penyakit tidak menular yang juga meningkat sangat cepat. Semua ini dapat dilihat dari data Riset Kesehatan Dasar 2013. Prevalensi berat badan lebih dan obesitas meningkat menjadi 26,3% dibandingkan 21,7% (2010). Prevalensi hipertensi mencapai 25,8%; stroke 12,1 persen, meningkat dari 8,3 persen (2007). Diet atau pola makan yang buruk seperti konsumsi lemak, gula dan garam yang tinggi, serta konsumsi sayur dan buah yang rendah diyakini menjadi risiko utama penyakit jantung, stroke, diabetes dan kanker. Penyakit ini tergolong penyakit tidak menular, yang pada dasarnya dapat dicegah dan dihindari dengan pola konsumsi dan gaya hidup yang benar. Meningkatnya diet atau pola makan yang salah tidak terlepas dari peningkatan konsumsi pangan olahan yang cenderung tinggi lemak, garam, dan gula. Ketersediaan pangan olahan yang terus meningkat serta makin beragam, pemasaran yang agresif, serta harga yang seringkali lebih murah dibanding pangan yang lebih sehat mendorong konsumen lebih memilih pangan olahan. Di samping itu, kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang diolah di luar rumah seperti jajanan, makan di warung dan restoran juga menjadi pemicu pola makan yang tidak sehat. Namun di sisi lain, sebenarnya banyak sumber pangan sehat yang tersedia di sekitar kita. Indonesia sangat kaya dengan sumber pangan yang memiliki nilai gizi tinggi serta relatif mudah untuk diolah. Sayangnya, informasi tentang hal ini sangat terbatas, kalah jauh dibandingkan gencarnya iklan produk pangan olahan yang cenderung tidak sehat. Festival Desa, adalah kegiatan tahunan dalam rangkaian Peringatan Hari Pangan Sedunia, sebagai upaya untuk mendorong sistem pangan Indonesia yang lebih kuat dan sehat. Sejalan dengan tema besar tahun ini: “Pangan Lokal Sehat untuk Indonesia Sehat: Let’s Move and Eat Local”, Festival Desa dapat menjadi medium yang sangat baik untuk berbagi informasi dan pengetahuan mengenai pilihan-pilihan pangan lokal dan sehat serta dampak pola makan yang salah bagi kesehatan. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merupakan organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang perlindungan konsumen. Untuk mencapai tujuannya, YLKI melakukan berbagai aktivitas seperti penelitian (pengujian dan survei), menangani pengaduan konsumen, edukasi konsumen dan penyebaran informasi serta melakukan advokasi kebijakan. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bersama KOINS, Jaringan Konsumen untuk Indonesia Sehat yang diinisiasi oleh beberapa organisasi masyarakat sipil di Jakarta, Jawa Tengah dan Bali, bermaksud ikut berkontribusi melalui kegiatan Diskusi Publik dengan topik “Kesehatan Kita dan Pangan Lokal”. Narasumber diharapkan dari dokter atau ahli gizi yang akan memaparkan dampak konsumsi yang salah terhadap kesehatan; pakar pangan dan gizi akan berbagi tentang pilihan-pilihan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita; serta Kementerian Kesehatan akan memaparkan kebijakan serta program Negara untuk memastikan terbentuknya masyarakat Indonesia yang sehat. Acara ini akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal : Sabtu, 24 Oktober 2015 Jam : 10.00 – 13.00 WIB Tempat : Taman Tebet (Taman Honda), Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan. Narasumber: Rita Ramayulis, DCN, MKes Prof. Ahmad Sulaeman dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM *Kontak Person: Sdri. Nurul Rizka Maulidya (Staf Program YLKI) No.HP 08567195068 / Email nurizmaulidya@gmail.com