Memutuskan untuk membeli rumah secara kredit, bisa jadi merupakan perikatan utang piutang terpanjang yang pernah Anda alami sepanjang hidup. Sebab, tingginya harga rumah dibutuhkan jangka waktu cukup lama untuk melunasinya. Biasanya, kredit rumah berkisar dari 15 hingga 25 tahun.

Tak pelak, rentang waktu yang cukup panjang mengharuskan Anda berhitung secara cermat, agar dikemudian hari kesehatan keuangan Anda tidak terganggu. Jadi, hal mendasar yang pertama kali harus Anda analisa adalah kemampuan finansial Anda. Tidak ada gunanya mengambil kredit rumah tipe tertentu dengan kesanggupan mengangsur diluar kemampuan Anda.

Jika dipaksakan, mungkin saja rumah idaman dimiliki, tetapi Anda akan mengalami gangguan keuangan ketika bertahun-tahun harus membagi antara cicilan rumah yang terlalu besar dengan kebutuhan lain. Lantas, bagaimana cara memastikan kredit rumah dengan tidak membahayakan kesehatan keuangan Anda? Tips yang dikutip dari perencanakeuangan.com berikut agaknya bisa menjadi jalan keluar bagi Anda yang hendak mengambil kredit rumah.

  1. 1.      Jumlah Penghasilan

Agar keuangan Anda tidak ’tersesat’ hanya untuk menutup cicilan rumah, maka sebaiknya hitung dengan seksama penghasilan. Anda dapat menggunakan metode yang biasa dipakai oleh bank dalam memberikan batas kredit rumah pada nasabah. Metode ini lebih dikenal dengan istilah ”tiga ditambah satu”. Artinya, pinjaman maksimal yang akan diberikan oleh bank adalah tiga kali penghasilan utama ditambah satu kali penghasilan kedua.

Sebagai ilustrasi, pasangan suami istri yang mengajukan kredit rumah, dimana penghasilan tetap suami 6 juta atau 72 juta pertahun, sedangkan penghasilan tetap istri 4 juta atau 48 juta pertahun. Maka maksimal kredit rumah yang Anda ajukan sebaiknya dibawah 264 juta. Penghitungan diatas hanya berlaku bagi mereka yang sudah berkeluarga dan keduanya memiliki pendapatan tetap/rutin. Bagi yang masih single, atau hanya salah satu yang memiliki pendapatan tetap, yang diperhitungkan hanya pendapatan utama saja. Sebagai catatan, dalam menghitung batas kredit, abaikan pendapat tidak tetap Anda, seperti uang lembur atau bonus. Sedang bagi Anda yang berwirausaha, sebaiknya menghitung lebih dulu pendapatan rata-rata dalam dua tahun terakhir.

Dengan hitungan tersebut, semakin sedikit pendapatan Anda, apa boleh buat, semakin kecil/sederhana kredit rumah yang sebaiknya Anda ambil.

  1. 2.      Hitung Hutang/ Kewajiban Anda

Hal yang tak kalah penting adalah menghitung hutang-hutang berjalan yang Anda miliki. Dengan kewajiban pembayaran cicilan hutang bulanan, maka otomatis Anda harus mengurangi batas jumlah kredit pada hitungan sebelumnya. ini karena kewajiban membayar yang sedang berjalan, mengurangi kemampuan dalam membayar kewajiban berikutnya.

Bayangkan bila Anda telah memiliki cicilan yang cukup besar, kemudian harus ditambah dengan cicilan kredit rumah, maka berapa besar penghasilan kita hanya untuk menutup cicilan? Keadaan ini tentu akan mengganggu kesehatan keuangan Anda secara keseluruhan.

Untuk itu, Anda perlu pemetaan besaran cicilan tiap bulan yang harus dikeluarkan. Secara umum, dalam keadaan sehat, batas maksimal cicilan hutang bulanan sebuah keluarga yang dianggap aman adalah sebesar 30 persen dari total penghasilan keluarga. Dengan demikian jika Anda memiliki kewajiban bulanan masih berjalan, hitung cicilan Anda terlebih dahulu. Dan bila memutuskan untuk mengambil kredit berikutnya, hindari total cicilan melebihi 30 persen penghasilan keluarga.

  1. 3.      Persiapan Tunai

Mengambil kredit rumah seringan apapun cicilannya, bukan berarti Anda terbebas dari down payment, maupun setoran awal. Jika kredit dilakukan melalui bank, biasanya 30 persen dari harga rumah harus Anda sediakan sendiri. Artinya, Anda tetap harus mempersiapkan sejumlah uang tunai untuk digunakan sebagai uang muka.

Semakin besar kemampuan pembiayaan sendiri, maka semakin kecil pula risiko untuk bank. Dilain pihak, jika jumlah pembiayaan sendiri semakin besar maka jumlah pembiayaan dari bank semakin kecil.

  1. 4.      Keberlanjutan Penghasilan

Jika Anda mengambil kredit rumah dengan rentang waktu 20 tahun, sementara lama kerja tinggal 10 tahun menjelang pensiun, maka Anda juga perlu menimbang besaran kredit yang hendak Anda ambil. Demikian juga bila Anda seorang wirausahawan, menghitung risiko bisnis Anda agaknya akan membantu dalam mengambil keputusan kredit.

Memiliki rumah secara kredit, memang jamak dilakukan saat ini. Tetapi merencanakan keuangan Anda secara benar demi mendapatkan rumah dan tetap terjaga kesehatan finansial Anda sangatlah perlu.

***

Agus Sujatno

(Dimuat di Majalah Warta Konsumen)

Gambar diambil dari sini