Hasil Observasi Arena Bermain Anak Di Mal/Pusat Perbelanjaan Di DKI Jakarta Dari Perspektif Perlindungan Konsumen

Permainan merupakan hiburan tersendiri yang sangat disukai oleh anak-anak. Oleh karena itu, banyak arena bermain disediakan di Mal/Pusat Perbelanjaan sebagai daya tarik tersendiri dan juga sebagai sarana rekreasi bagi pengunjung. Arena Bermain anak ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan mal/pusat perbelanjaan di DKI Jakarta sehingga arena bermain ini dijadikan sebagai bisnis oleh pelaku usaha. Bisnis arena bermain anak sangat menjanjikan dari segi keuntungan karena jenis permainan yang ditawarkan beraneka macam misalnya, basket, playground, kereta-keretaan hingga flying fox. Permainan ini dapat dinikmati oleh anak-anak di mal/pusat perbelanjaan di DKI Jakarta dengan sistem pembayaran  menggunakan tiket, koin, dan kartu dengan harga yang bervariasi.

Arena bermain anak di mal/pusat perbelanjaan secara kasat mata terlihat tidak bermasalah, tetapi bila di teliti dengan seksama banyak permainan anak yang tidak memenuhi standar sehingga dapat membahayakan anak-anak. Sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, bahwa konsumen berhak mendapatkan hak informasi, keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan jasa. Dalam memenuhi hak-hak dasar konsumen ini maka Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) telah melakukan observasi arena bermain anak di mal/Pusat Perbelanjaan di 5 (lima) wilayah DKI Jakarta pada tanggal 19-20 November 2011.

Dari Hasil Observasi YLKI di 5 (lima) wilayah di DKI Jakarta dengan mengambil masing-masing 2 (dua) mal/pusat perbelanjaan sebagai sampling, masih banyak ditemukan pelaku usaha arena bermain anak yang mengabaikan indikator keamanan, keselamatan dan kenyamanan sehingga dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan di arena bermain anak tersebut. Hasil observasi YLKI sebagai berikut:

• 2 mal yang tidak mencantumkan informasi batas usia yaitu PasarayaManggaraidanPlazaAtrium
• 3 mal tidak mencantumkan Informasi penggunaan permainan yaitu  Plaza Atrium, Cibubur Junction, dan Pasaraya Manggarai
• 1 mal tidak mencantumkan informasi berupa peringatan selama di arena bermain yaitu Cibubur Junction
• 2 mal tidak mencantumkan informasi mengenai pendamping anak yaitu Pasaraya Manggarai dan Tamini Square
• 6 mal tidak menata kabel dengan baik hanya dengan di tutup dengan pipa paralon dan di isolasi hitam yaitu Mal Artha Gading, Plaza Atrium, Mal Pondok Indah, Pasaraya Manggarai, Cibubur Junction, Tamini Square
• 2 mal tidak menyediakan sabuk pengaman yaitu Mal Pondok Indah dan Cibubur Junction
• 10 menyediakan pengawas/petugas diarena bermain anak dan menyediakan penanganan awal kecelakaan
• 4 mal yang memiliki fisik permainan yang tidak bagus dan tidak terawat yaitu Mal Artha Gading, Plaza Atrium, Mal Ciputra, Pasaraya Manggarai
• 4 mal menunjukkan arena bermain dan permainan kurang bersih yaitu : Mal Artha Gading, Plaza Atrium, Pasaraya Manggarai dan Tamini Square
• 6 mal menunjukkan arena bermain anak tidak terlalu luas bahkan terpisah, yaitu : mal Artha gading, Plaza Atrium, Pondok Indah Mal, Cibubur Junction, Tamini Square dan Pasaraya Manggarai

Harapan YLKI  dengan hasil observasi arena bermain anak adalah:

• Perlu adanya standar untuk permainan di arena bermain anak di luar ruang di mal/pusat perbelanjaan di DKI Jakarta.
• Perlu adanya pengawasan bersama antara pengelola mal/pusat perbelanjaan dengan pelaku usaha arena bermain anak
• Orang tua lebih selektif dalam memilih arena permainan sesuai dengan umur anak