TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat diimbau berhemat energi, namun sejumlah kantor pemerintahan justru jor-joran menggunakan listrik.

Tindakan boros listrik tersebut membuat Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) geram. “Seharusnya memberi contoh. Jangan masyarakat disuruh berhemat, sementara para pejabat boros pakai listrik,” kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, Senin (7/5/2012).

Tulus mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tegas terhadap kementerian atau lembaga yang masih melakukan pemborosan listrik. Salah satunya, menjatuhkan sanksi berupa pemangkasan anggaran kementerian/lembaga tersebut.

Pemangkasan anggaran bertujuan agar pejabat yang bertanggungjawab mengenai penghematan, dapat lebih maksimal menekan angka pemborosan energi di kementerian/lembaganya masing-masing.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, polisi (inspektur) akan mengawasi gedung-gedung atau kantor pemerintahan terkait penghematan energi, termasuk pemakaian listrik.

Tim inspektur yang diketuai Sekjen Kementerian ESDM, akan berkordinasi dengan semua sekjen kementerian/lembaga.

Nantinya, bila masih ditemukan listrik di gedung pemerintahan menyala di saat tidak ada aktivitas, maka para pejabat yang berwenang dalam hal penghematan akan dapat teguran.

Jika masih terulang, maka kementerian ‘boros’ listrik akan mendapat sanksi tegas. “Kalau sudah ditegur tapi kWh pemakaian atau tagihan listrik tetap membengkak, saya tidak segan-segan mengusulkan sekjen kementerian tersebut dicopot dari jabatannya,” tegas Jero saat memberi keterangan kepada pers, Jumat pekan lalu.

Berdasarkan data PLN yang diperoleh Tribun, masih ada beberapa kementerian yang penggunaan listriknya tinggi, selama periode Januari-April 2012. Berikut rinciannya:

– Gedung Kementerian Keuangan Jalan Lapangan Banteng: Pemakaian listrik Februari 553.260 kWh, menjadi 575.580 kWh (Maret) dan 574.860 kWh (April).

– Gedung Kementerian Keuangan Jalan Medan Merdeka Timur 16: Februari 534.540 kWh, Maret 565.500 kWh, April 575.760 kWh.

– Gedung Kementerian Keuangan Jalan Gatot Subroto: Februari 597.950 kWh, Maret 582.100 kWh, April 610.500 kWh.

– Kementerian Pertanian Jalan Taman Margasatwa: Februari 1.043.400 kWh, Maret 947.760 kWh, April 1.011.240 kWh.

– Kementerian PU Jalan Pattimura 20: Februari 108.618 kWh, Maret 110.448 kWh, April 111.278 kWh.

– Kemendikbud Jalan Jenderal Sudirman: Februari 352.320 kWh, Maret 415.320, April 426.920 kWh.

– Kemenkum-HAM Jalan HR Rasuna Said: Februari 272.720 kWh, Maret 264.020 kWh, April 304.720 kWh.

– Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais: Februari 392.940 kWh, Maret 392.460 kWh, April 399.660 kWh. (*)

Sumber : Tribunews.com