Beberapa hari yang lalu YLKI menerima pengaduan konsumen kereta api atas hilangnya barang berharga dalam kabin KA selama dalam perjalanannya. Konsumen kehilangan laptop, dompet, handphone, dan paspor. Kasus seperti ini bukan kali pertama, tapi sudah banyak kejadian, sekalipun di kereta api eksekutif. Sementara managemen PT KAI tidak mau bertanggung jawab atas segala kehilangan dan atau kerusakan bagasi kabin saat konsumen menggunakan KA. Managemen PT KAI hanya bisa meminta maaf pada konsumen, dan memberikan beberapa item cindera mata, termasuk voucher tiket, yang tidak setara dengan nilai barang konsumen yang hilang.
Atas pengaduan konsumen tersebut, ada beberapa kesimpulan yang harus menjadi perhatian managemen PT KAI, yaitu:
1. Petugas KAI, khususnya Polsuska (Polisi Khusus KA), kurang/tidak responsif saat menerima laporan pengaduan konsumen. Polsuska terkesan malah melempar tanggung jawabnya sebagai penjaga keamanan KA. Terbukti petugas Polsuska saat menerima pengaduan konsumen sambil main handphone, dan menyuruh konsumen lapor ke stasiun terdekat atas kehilangannya. Nyaris tidak menunjukkan empati dan responsibilitasnya sebagai Polsuska;
2. Selama dalam perjalanan Polsuska tidak menjalankan tanggung jawabnya secara penuh, kecuali hanya mendampingi kondektur saat memeriksa tiket konsumen. Seharusnya Polsuska melakukan patroli, terutama saat jam-jam kriris di malam hari, saat konsumen tertidur. Ternyata hal ini tidak dilakukan oleh Polsuska;
3. CCTV dalam kabin kereta ternyata tidak aktif, ada tetapi tidak berfungsi, alias mati. Seharusnya jika CCTV berfungsi, maka si maling dalam KA bisa terdeteksi, ditangkap, dan diproses secara hukum.
Terhadap tiga poin kesimpulan tersebut, YLKI meminta managemen PT KAI untuk memperbaiki/mereformasi sistem keamanan di dalam kabin KA. Termasuk mengganti tim Polsuska yang lebih profesional dan bertanggungjawab. Tim Polsuska, yang saat ini ada, konon direkrut dari unsur TNI, ternyata kurang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan profesional. YLKI juga meminta managemen PT KAI melengkapi semua rangkaian kereta dengan CCTV. Dan harus diyakinkan bahwa CCTV tersebut dalam keadaan aktif/berfungsi, bukan CCTV fiktif karena tidak berfungsi.
Selain itu, YLKI juga meminta konsumen untuk hati-hati dan waspada dalam menyimpan barang berharga dalam kabin bagasi KA selama menggunakan KA.
Demikian. YLKI terus mendorong agar managemen PT KAI terus menjaga dan meningkatkan performa pelayanannya kepada konsumen. Apalagi tiket KA semakin mahal. Jika tak ada perbaikan sistem pengamanannya, bukan hal yang tak mungkin kejadian semacam itu akan terus berulang, bahkan makin parah. Dinginnya udara AC dalam kabin KA, tidak akan ada artinya jika bagi konsumen jika jauh dari rasa aman saat menggunakan KA. *
Wassalam,
Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI Seluler: 0818-195-030.
0 Comments on "Sorotan YLKI: YLKI Minta Managemen PT KAI Perbaiki Sistem Keamanan di Dalam Kabin KA"