Tak ada yang bisa menyangkal, jika air merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Tidak saja untuk dikonsumsi, kebutuhan akan air juga menopang banyak aktivitas manusia. Seiring dengan populasi yang terus tumbuh, menjadikan kebutuhan manusia akan air meningkat tajam. Jika setiap orang memerlukan 2 liter air saja untuk dikonsumsi perhari, maka berapa liter air yang harus disediakan oleh alam ini untuk mencukupi seluruh masyarakat Indonesia?. Pada saat bersamaan, kualitas air mulai mengalami degradasi mutu di banyak tempat, khusunya daerah perkotaan. Air tanah (sumur) yang semula menjadi pemasok utama, justru terintrusi air laut. Banyak bakteri lantas muncul dari air, dan penyakit disebabkan oleh kurangnya akses air bersih, menimpa ribuan orang setiap tahunnya. Sementara, ribuan lainnya terpaksa mengonsumsi air yang tidak sesuai standar kesehatan.
Di Indonesia, parameter air layak konsumsi tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.907 Tahun 2002 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Kepmenkes tersebut memuat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi air untuk layak konsumsi, baik secara fisik, kimia maupun mikrobiologi. Pertama, dari segi fisik, air harus tidak berbau; tidak berasa; tidak berwarna; serta tidak boleh keruh. Kedua, dari segi kimiawi, air minum itu boleh mengandung cemaran logam, tetapi harus sesuai dengan kadar maksimum yang telah ditetapkan. Cemaran logam dimaksud seperti timbal (Pb); tembaga (Cu); Cadmium (Cd); Raksa (Hg); Perak (Ag) dan Cobalt (Co). Sedangkan dari segi mikrobiologinya, air minum sama sekali tidak boleh mengandung cemaran mikrobiologi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lantas memberikan alternatif terhadap penyediaan air bersih dengan diperkenalkannya air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi dalam kemasan gelas, botol, dan galon. Tentu saja, AMDK ini memiliki ketentuan tersendiri dan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan sesuai dengan SNI 01-3553-2006, untuk bisa dikonsumsi dengan aman.
Agaknya, keberadaan air kemasan demikian cepat diterima oleh masyarakat, bahkan cenderung terus mengalami peningkatan permintaan. Sifat praktis – khususnya kemasan gelas – di segala acara menjadi salah satu alasan penggunaan AMDK. Tak pelak, tingginya demand disikapi oleh pelaku usaha sebagai ladang bisnis. Alhasil, AMDK yang tadinya hanya dikuasai oleh satu-dua merek saja, saat ini telah berkembang banyak merek dengan varian harga.
Namun, betulkah ragam merek yang beredar memiliki standar yang sama sesuai dengan yang diamanatkan dalam SNI wajib AMDK? Secara fisik mungkin saja akan terlihat sama, namun secara kimiawi dan mikrobiologi yang tak kasat mata, akankah sama?
Atas dasar hal ini, YLKI menguji AMDK khusus kemasan gelas. Pengumpulan sampel dilakukan secara random di lima wilayah DKI Jakarta. Pembelian sampel dilakukan di pasar tradisional, swalayan dan berbagai mal. Setiap sampel dibeli dalam kemasan dus yang berisi 48 buah. Dari 30 merek yang dibeli, diambil sebanyak 21 merek yang di uji.
Dalam pengujian, YLKI menggunakan Laboratorium Afiliasi Kimia Universitas Indonesia dengan menggunakan metode sesuai standar SNI wajib untuk AMDK. Beberapa parameter yang digunakan YLKI dalam pengujian, antara lain: pH; Ammonium (NH3); Sulfat (SO4); Flourin (F); Copper (Cu); Mangan (Mg); Cromium (Cr); Barium (Ba); Cadmium (Cd); Timbal (Pb); Total bakteri; dan Total Yeast and Mold. Dari tigabelas parameter ini, ke-21 merek AMDK yang diuji YLKI memenuhi syarat SNI 2006, kecuali untuk angka total bakterinya.
Hasil Pengujian
- Diantara 21 merek AMDK diuji, kedapatan sembilan merek mendekati dan dua merek melewati batas total nilai bakteri yang telah ditentukan oleh SNI 01-3553-2006, yaitu 1,0 x 105 koloni/ml (lihat tabel 01)
Hasil uji laboratorium AMDK oleh YLKI
No. |
Merek |
No. Registrasi BPOM |
Produsen |
Exp. Date/ Batch |
Total Bacteria (Koloni/ml) |
||
Hasil Uji |
Mendekati |
Melebihi |
|||||
1. | Sanqua 240 ml | MD 249110001912 | PT. Tirta Mas Perkasa,Depok,Indonesia | 5-01-11 | 0 |
|
|
2. | Prestige 240 ml | MD 249110001633 | PT. Tanahmas Tirta Lestari,Jawa Barat,Indonesia | 9-02-12 | 1.09 x 103 – 1.21 x 103 |
V |
|
3. | LeVia 240 ml | MD 249110008922 | PT.BlueMountain | 10-02-12 | 0 |
|
|
4. | Top Qua 240 ml | MD 249110003142 | PT. Sumber Warih Sejahtera, DepokIndonesia | 2-03-12 | 0 –1.3 x 103 |
V |
|
5. | Quary 240 ml | MD 249110001920 | PT. LuvinIndonesia,Bogor,Indonesia | 22-2-12/ 171 N15:38 | 0 |
|
|
6. | Fantasi 200 ml | MD 249110013079 | PT.Tirtamas Megah,Indonesia | 2-03-10 | 0 |
|
|
7. | Indomaret 240 ml | MD 249110013379 | PT. Tirtamas Megah,Sukabumi,Indonesiauntuk PT. Indomaret Prismatama | 27-01-12/07:56 | 0 |
|
|
8. | Sega
240 ml |
MD 249111005041 | PT. Indotirta Jaya Abadi,Semarang,Indonesia | 1-03-12/ 22 1.52V | 8.7 x 104 – 1.7 x 105 |
|
V |
9. | Airmax 240 ml | MD 249128001030 | PT. Jitu, Desa Telaga, Tangerang, Indonesia | 22-01-11 | 0 – 1.0 x 103 |
V |
|
10. | Ron88 250 ml | MD 249110112139 | PT. Panfila Indosari,Bandung,Indonesia | 31-12-10 | 3.4 x 104 – 1.2 x 105 |
|
V |
11. | Caspian 240 ml | MD 249110054435 | PT. Cisalada Jaya TirtatamaIndonesia, Sukabumi
|
1-01-11/ 08145 A | 5 x 102 – 3.9 x 104 |
V |
|
12. | Club
240 ml |
MD 249110004457 | PT. Tirta Tama Bahagia,Bogor,Indonesia | Okt. 2011 | 1.6 x 103 – 4.7 x 103 |
V |
|
13. | Pasti air 240 ml | MD 249110001954 | PT. Tang MasIndonesiaUntuk PT. Sumber Alfaria Tridjaya | 25-02-11 | 0 – 1.4 x 103 |
V |
|
14. | Vit
240 ml |
MD 249128002049 | PT. Sumber Sukses Sentosa,Bogor,IndonesiaUntuk PT. Tirta Investasi,Jakarta,Indonesia | 14-02-12/CC4305.53 | 4.4 x 104 – 7.2 x 104 |
V |
|
15 | Prim-A 240 ml | MD 249110008386 | PT. Sinar SosroIndonesia | 1-02-11/ BA09:32A | 1.5 x 103 – 3.1 x 104 |
V |
|
16. | Giant
240 ml |
MD 249110004717 | PT. Tri Banyan Tirta, Sukabumi | 23-12-11/ 20:35B8 | 0 |
|
|
17. | De As
240 ml |
MD 249128001171 | PT. Ravindo Rezeki,BogorIndonesia | 11-02-11 | 1.8 x 103 – 6.5 x 103 |
V |
|
18. | Hypermart air minum 240 ml | MD 249110013717 | PT. Tri Banyan Tirta, Sukabumi, Diproduksi untuk ; PT. Matahari Putra Tbk,Tangerang,Indonesia | 4-03-12/00:48B8 | 0 |
|
|
19. | Carrefour Air minum 240 ml | MD 249110012717 | PT. Tri Banyan Tirta, Sukabumi, Diproduksi untuk ;Carrefour,Indonesia | 21-3-12/ 02:35B8 | 0 |
|
|
20. | SAP
240 ml |
MD 249110008087 | SAPBogor,Indonesia | 11-03-11 | 0 |
|
|
21. | Aqua
240 ml |
MD 249110001265 | PT. Aqua Golden Missisipi Tbk,Sukabumi,Indonesia | 18-03-12 | 0 |
|
|
- Ditemukan juga 1 merek AMDK, yang memiliki nomor registrasi berbeda-beda di dalam satu kemasan kardusnya, yaitu merek Ron88. Jenis AMDK ini menggunakan gambar kartun pada kemasannya, tetapi antara gambar satu dengan gambar lainnya memiliki nomor registrasi yang berbeda.
- Dari 21 merek tersebut, juga terdapat 4 merek AMDK yang bermasalah dari segi registrasinya di BPOM, antara lain: Prestige; Fantasi; SAP; dan Top Qua. Untuk produk Top Qua, pihak Badan POM telah memberi peringatan keras dan diperintahkan untuk menarik dan mengamankan produk dari peredaran dan tidak boleh diedarkan sebelum mendapat surat persetujuan pendaftaran dari Badan POM.
Analisa Label
Suatu produk kemasan wajib mencantumkan label. Label berfungsi memberikan informasi kepada konsumen tentang produk yang dikonsumsi serta keamanan dari produk tersebut. Menurut Kepmenperindag Nomor 705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri AMDK dan Perdagangannya, pasal 10, pada label wajib dicantumkan informasi minimal antara lain:
- Nama produk;
- Nama/merek dagang;
- Nama Produsen atau Importir;
- Alamat Produsen atau Importir (minimal PO Box);
- Volume netto yang dinyatakan dalam sistem matrik;
- Nomor pendaftaran dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (MD/ML);
- Bulan dan tahun kadaluarsa;
- Tanda SNI dan kode produksi.
Analisa label yang dilakukan YLKI terhadap ke-21 merek AMDK ini ditemukan :
- Tidak mencantumkan alamat Produsen (PO Box): Prima-A; Sega; De As; Prestige; Top qua; Pasti Alfamart; Airmax; Ron88; Club; Hypermart; Indomaret; Carrefour; Fantasi; LeVia; SAP; Sanqua.
- Tidak mencantumkan Logo SNI (hanya tulisan SNI beserta nomornya): VIT; Prestige; Ron88; Caspian; Giant; Hypermart; Quary; Carrefour; SAP; Sanqua.
- Tidak mencantumkan Bulan dan Tahun Kadaluarsa: Sega; De As; Prestige; Top qua; Pasti Alfamart; Airmax; Club; LeVia; SAP; Sanqua
- Tidak mencantumkan Kode Produksi: Sega; De As; Prestige; Top qua; Pasti Alfamart; Airmax; Ron88; Club; LeVia; SAP; Sanqua.
Dari analisa label ini, dapat dilihat adanya ketidakseragaman di dalam pencantuman kode SNI, siapa yang bertanggung jawab dalam mengawasi hal ini?. Selain itu, beberapa merek AMDK tidak mencantumkan bulan dan tahun kadaluarsa serta kode produksi pada kemasan gelas, hanya dicantumkan pada kardus. Padahal sistem penjualan AMDK bukan hanya perkardus, tetapi juga dijual secara ketengan/eceran pergelas.
Alamat (minimal PO Box seperti diamanatkan Kepmenperindag) tidak semua produk mencantumkan, apalagi berupa nomor telpon (call center) untuk pengaduan. Kemana konsumen akan mengadu jika produk tersebut tidak layak untuk dikonsumsi ?
Tanggapan dari pelaku usaha (Sebelum Press Conference) :
Sebelum hasil pengujian ini dipublikasikan pada tanggal 27 Oktober 2010, YLKI telah melakukan konfirmasi melalui surat kepada Produsen AMDK yang bersangkutan. Tetapi hanya 7 (tujuh) dari kesebelas produsen tersebut yang memberi tanggapan dengan melampirkan hasil uji yang mereka lakukan.
Tanggapan dan hasil uji laboratorium AMDK oleh Produsen
(Sebelum Press Conference)
No. |
Merk |
Tanggapan |
Hasil Pengujian Total Bakteri |
1. | Top Qua 240 ml
MD 249110003142 |
|
Balai Besar Lab.Kes Jakarta,
23 Juni 2010 : Negatif |
2. | Ron88 250 ml
MD 249110112139 |
Telah dilakukan audit oleh Balai POM Bandung (atas instruksi Badan POM-pusat di JKT) Pada tanggal 28 September 2010, hasil belum diterima | – |
3. | Caspian 240 ml
MD 249110054435 |
|
Sucofindo,
22 january 2010: 1.2×103 koloni/ml
BBIA Bogor, 30 Juni 2010 : 1.3×102 koloni/ml
|
4. | Club 240 ml
MD 249110004457 |
|
Sucofindo,
6 July 2009: –
BBIA Bogor, 9 April 2010: < 2 APM/100 ml
Hasil Analisa Internal PT. Tirta Tama Bahagia, Mei 2010 : –
|
5. | Pasti Alfamart 240 ml
MD 249110001954 |
|
– |
6. | Prim-A 240 ml
MD 249110008386
|
|
Report of Analysis,
6 September 2010: 65 per ml |
7. | De As 240 ml
MD 249128001171 |
|
Laboratorium :
1 September 2010: 1.0×102 mg/l |
Tanggapan dan hasil uji laboratorium AMDK oleh Produsen
(Setelah Press Conference)
No. |
Merk |
Tanggapan |
Hasil Pengujian Total Bakteri |
1. | Ron88 250 ml
MD 249110112139 |
Mengantarkan hasil pemeriksaan Analisa Klarifikasi BPOM Bandung, pada tanggal 28 Oktober 2010. | Laporan Analisa Klarifikasi BPOM Bandung
07 Oktober 2010 : 0 koloni/ml |
2. | Caspian 240 ml
MD 249110054435 |
Pada tanggal 15 November 2010, Pihak Caspian mengantarkan Hasil uji mikrobiologi yang dilakukan oleh BBIA Bogor.
|
BBIA Bogor,
29 Oktober 2010 : 1.0×102 koloni/ml |
3. | VIT 240 ml
MD 249128002049 |
Pada tanggal 10 November 2010, pihak VIT, memberikan klarifikasi serta membawa hasil uji Laboratorium eksternal (Sucofindo dan BBIA Bogor) dengan nomor Batch yang sama dari arsip Pabrik.
|
BBIA Bogor,
1 Nopember 2010 : < 10 koloni/ml
Sucofindo, 5 Nopember 2010 : Nil |
4. | Prim-A 240 ml
MD 249110008386 |
Pada tanggal 28 Oktober 2010, pihak Prim-A memberikan klarifikasi terhadap Hasil Uji yang dilakukan oleh YLKI. | – |
Mata rantai peredaran produk AMDK dimulai dari produksi, distribusi hingga ke tangan konsumen. Faktor ini diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah bakteri yang terdapat dalam AMDK tersebut. Selain itu, faktor penyimpanan yang tidak benar dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri.
Beberapa produsen mengaku, mereka tidak pernah melakukan pengujian AMDK setelah beredar di pasar (post-market control). Pengujian kualitas dilakukan pada saat produk selesai diproduksi. Tetapi setelah didistribusikan yang akhirnya jatuh ke tangan konsumen akhir, Produsen tidak melakukan pengujian kualitas kembali. Apakah kualitasnya masih sama pada saat diproduksi ?
Dari temuan YLKI ini, kami berharap pihak Produsen tidak hanya melakukan pengujian kualitas dipabrik (pre-market control) tetapi juga di pasaran (post-market control). Bagi Pemerintah diharapkan lebih meningkatkan pengawasannya terhadap produk-produk yang beredar.
Tim Peneliti YLKI
2 Comments on "Waspadai Air Minum dalam Kemasan"