Terdapat wacana kuat untuk menaikkan harga rokok secara signifikan, yakni Rp 50.000 per bungkus. YLKI mendorong harga rokok mahal karena justru bermanfaat untuk masyarakat dan negara, yakni:
1. Menurunkan tingkat konsumsi rokok di rumah tangga miskin. Ini hal yang sangat logis, karena 70 persen konsumsi rokok justru menjerat rumah tangga miskin. Data BPS setiap tahunnya menujukkan bahwa pemicu kemiskinan di rumah tangga miskin adalah beras dan rokok. Dengan harga rokok mahal, keterjangkauan mereka terhadap rokok akan turun.
2. Menurunnya konsumsi rokok di rumah tangga miskin akan berefek positif terhadap kesejahteraan dan kesehatan mereka. Budget untuk membeli rokok langsung bisa dikonversi untuk membeli bahan pangan. Selain berefek negatif, rokok tidak mempunyai kandungan kalori sama sekali.
3. Bagi negara, harga rokok mahal akan meningkatkan pendapatan cukai, yang bisa meningkat 100% dari sekarang. Harga rokok mahal selain berfungsi untuk memproteksi rumah tangga miskin, juga mengatrol pendapatan negara dari sisi cukai. Apalagi saat ini cukai dan harga rokok di Indonesia tergolong terendah di dunia.
Sudah seharusnya rokok dijual mahal, sebagai instrumen pembatasan, pengendalian. Di negara maju harga rokok lebih dari Rp 100 rb. Harga rokok mahal tidak akan membuat pabrik rokok bangkrut atau PHK buruh. Karena PHK buruh rokok karena pabrik melakukan mekanisasi, mengganti buruh dengan mesin.
5 Comments on "Siaran Pers YLKI : Harga Rokok Mahal Bisa Turunkan Angka Kemiskinan"
Dewi Sarinengsih
August 21, 2016Mungkin bermanfaat bagi yg bsa berubah kebiasaan merokoknya tapi bagaimana dgn yg sudah sangat ketergantungan & tidak dpt lepas dri rokok?menurut saya rokok itu sama dgn narkoba krna membuat org ketergantungan malah lbh memilih rokok dripda makan, harap kebijakan ini dipertimbangkan lgi krna utk org yg sdh sangat ketergantungan tdk akan bsa lepas dri rokok mlh ini akan tambah memperburuk lg keadaan ekonominya..krna akan mengutamakan rokok dripda makan atau kebutuhan penting lainnya, jika memang salah satu tujuan pemerintah agar masyarakat tdk merokok maka lbh baik melarang secara menyeluruh produksi rokok/penjualan rokok, sehingga org yg sdh ketergantungan pun tdk dpt membeli rokok. (Ini adalah pengalaman di keluarga saya)
Tim IniBaruCerita
August 22, 2016Semoga kenaikan rokok benar2 tidak membuat pabrik rokok melakukan "mekanisasi" dari awalnya 1000 karyawan produksi jadi 500 karyawan produksi :'(
Dhofir Mundlofir
August 23, 2016Assalamualaykum kalau TUJUAN rokok di hilangkan sama artinya menghilangkan industrinya siapkan lah industri penggantinya DULU.kalau mau menggusur pemukiman siapkanlah rumah susun terlebih dahulu.kita belum siap kamu juga belum bisa menafkahi para pekerja apalagi negara segala langkahnya baru gagasan belum siap mengalihkan semuanya.kamu sudah mendahului .ibarat orang mau ganti ban motor karena sudah gak bikin sehat penumpangnya apa kamu siap beli ban serepnya apa negara.secepat itukah kamu berfikir secepat itukah mengambil keputusan.SIAPKANLAH RUMAH SUSUN
Dhofir Mundlofir
August 23, 2016Aku bukan perokok Mbak apa Mas.siapkan dulu
Dhofir Mundlofir
August 23, 2016Biarkan negara terwujud segala upaya .ini sama aja nambah beban negara kalau kamu punya banyak alasan.yang ada kita negara kamu belum siap