Kongres Konsumen Sedunia diselenggarakan tanggal 6-8 Desember 2023 di Nairobi Kenya Afrika. Delegasi dari YLKI diwakilkan oleh Indah Suksmaningsih dan Sri Wahyuni Acara diselenggarakan di Hotel Radisson Blue. Berikut tahapan acara yang dihadir oleh YLKI :
His Excellency Rigathi Gachagua, E.G.H (Deputy President The Republic of Kenya) membuka konsumen global kongres 2023 yang diadakan ke Kenya. Menurutnya, pertemuan konsumen internasional secara global di tahun 2023 ini diharapkan tidak hanya merupakan pertemuan yang dalam pemikiran tetapi bersamaan dengan agen perubahan yang merupakan komitmen, kolaborasi dan tentu inisiatif yang bisa dilakukan dan ini akan merupakan sebuah advokasi yang cukup tajam untuk masa depan hak-hak konsumen di seluruh dunia.
Panel ini sangat menarik Ketika membahas soal dampak dari generasi Artificial Intelligence bagi konsumen. AI tidak mudah bagi orang biasa apalagi golongan vulnerable. Dan regulasi AI bisa dibuat setelah adanya standar. Bahkan Internasionalpun masih kesulitan untuk membuat standar AI. Dan platform ini bisa digunakan sebagai tempat yang bagus untuk selalu menginformasikan tentang workshop, webinar dan juga acara-acara yang memungkinkan komunitas kita menjadi bagian dari standar.
Dalam Kegiatan Kongres Konsumen Sedunia ini YLKI juga menyampaikan beberapa pandangan serta Upaya yang sudah di lakukan oleh YLKI selama ini, di antaranya :
Pertama, Terkait Food safety dimulai dari kandang sampai ke meja makan khususnya jalur distribusi tidak hanya soal mengkonsumsi tetapi konsumen memiliki hak untuk mengetahui rantai pangan dari kandang sampai meja. Karena ini sangat berkaitan dengan food security. Apa saja yang diperlukan untuk hak atas pangan. Framework nya adalah adanya standar pangan sebuah keharusan, dan standar itu juga dibuat dari petani, supplier industri yang terlibat, dan yang menjual untuk memastikan bahwa pangan yang tersedia bagi masyarakat aman dan memproteksi dunia agar aman dari pencemaran akibat dari proses produksi
Resolusi bersama yang diperlukan untuk mempersiapkan kongres atau parlemen yang memerlukan proteksi industri kecil atau UMKM perlu disuarakan. 14 milyar diseluruh dunia sudah menggunakan sistem keuangan mobile dan untuk membayar tagihan listrik, air juga untuk memonitor tabungan dan transaksi ke Luar Negeri. Maka Negara akan memerlukan regulasi khususnya untuk konsumen rentan dalam kaitan dengan teknologi digital
Kedua, Membangun perlindungan data pribadi diperlukan membuat konsesus secara bersamaan setiap negara untuk melindungi konsumen yang berbelanja dari satu negara ke negara lain. Untuk pengamanan data bagi konsumen yang berbelanja produk di luar negeri, perlu membuat perlindungan data pribadi di luar negaranya (cross-border) sehingga transaksi antar negara ada perlindungannya. Ini yang harus diperjuangkan bersama oleh pembela-pembela konsumen dari masing-masing negara
Ketiga, Dua pertiga konsumen penduduk di dunia menggunakan keuangan digital. Model keuangan yang inovatif ini memberikan akses dan pilihan yang lebih besar serta transparansi, namun memiliki risiko karena regulasinya selalu ketinggalan. Jaringan advokasi konsumen global yang kuat telah muncul untuk melibatkan penyedia layanan dan regulator, memperkuat kekhawatiran konsumen dan memetakan apa yang perlu dilakukan untuk menghindari kerugian konsumen.
Bagaimana negara bisa membuat peraturan atau hukum yang dapat diberlakukan untuk mengendalikan laju teknologi sehingga konsumen dapat terlindungi dari teknologi masa kini yaitu belanja online
Standar untuk AI ini akan mampu membedakan antara artificial intelligence atau bukan yang bertujuan untuk melindungi konsumen. Memperkuat Suara konsumen dalam membuat standar AI artinya ketika bicara soal standar ini menunjukan banyak hal termasuk didalamnya adalah teknikal standar, profesional standar dan regulasi standar, Jadi dari ketiganya dihubungkan menjadi Hub
Consumentenbond menyampaikan aktifitas tentang kolekting konsumen complain handling dan dinyatakan sukses karena tingkat penerimaan komplainnya sangat tinggi yaitu 700.000 komplain sehingga membuat para industri berfikir ulang untuk memperbaiki dirinya setelah menerima banyaknya complain. Hal ini bukan sesuatu yang baru bagi YLKI karena kami pernah melakukan dengan Bank Indonesia tentang kartu kredit, kedua dengan airport, dan juga PLN
Keempat, edukasi tentang Plastik yang lebih mendominasi percakapan untuk membuat konsumen mengurangi penggunaan plastik. lain itu sistem pembuangan sampah dan pengumpulan plastik oleh pemulung itu sudah banyak dilakukan, maka yang YLKI pertanyakan mengapa tidak menggunakan cukai didalam mengurangi sampah plastik di negara anda. Mereka menjawab bahwa itu merupakan tanggung jawab produsen dan bagi pemerintah itu adalah tambahan pendapatan negara, tetapi dia menekankan soal tanggung jawab konsumen yang masih menyukai penggunaan plastik, berdasarkan hasil survey tentang plastik yang pernah dilakukan oleh YLKI dimana kelompok konsumen atas setuju dengan pengurangan plastik tetapi konsumen menengah kebawah tidak setuju dengan pengurangan plastik
Ketika Peter Scott yang merupakan CEO Burn Manufacturing yang menjelaskan tentang kompor hemat energi dan ramah lingkungan, YLKI menyampaikan pengalaman tentang Tungku Hemat Energi yang pernah dilakukan di Yogyakarta, dimana menggunakan produk biomasa. YLKI juga bercerita tentang solar panel yang diperuntukan bagi kepentingan Masyarakat umum (bukan pribadi). YLKI melakukan advokasi selain ke Pemerintah Pusat juga Pemerintah Daerah.
YLKI mengikuti topic diskusi tentang AC dan banyak memberikan input berkaitan dengan pengalamannya untuk menyampaikan ke konsumen tentang bagaimana memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi. Kemudian YLKI juga menekankan kepada CLASP untuk aktif melakukan sosialisasi ke Masyarakat terkait pemahaman tentang label AC khususnya pendandaan Bintang 5 yang diartikan sebagai AC yang hemat energi
Acara diawali dengan diskusi kelompok yang dibagi dari berdasarkan benua yaitu ASIA, Pasific (CI Roap), Eropa. Yang masuk ASIA (YLKI, Myanmar, Malaysia, Korea, India, Pakistan, dan Hongkong)
Dalam diskusi tersebut semua organisasi menyampaikan capaian keberhasilan dan prioritas rencana yang akan dibuat di tahun 2024
Kelima, YLKI menyampaikan keberhasilannya terkait isu Antibiotik pada Ayam Broiler dan Penangangan Pengaduan untuk listrik. Untuk antiobiotik pada ayam broiler, YLKI menceritakan telah berhasil mempersatukan dialog antara Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Konsumen dimana sebelumnya Pelaku Usaha tidak memberikan perhatian penuh berkaitan dengan antibiotik ini.
Demikian, beberapa masukkan YLKI dalam Kongres Konsumen Sedunia tahun 2023.
Salam,
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
0 Comments on "Berita Hasil Kongres Konsumen Sedunia 2023"