TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Jasa Marga, yang menerapkan sistem contra flow alias melawan arus di tol dalam kota Cawang-Semanggi, terus mendapat kritik.
Setelah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga turut mengkritik kebijakan tersebut.
Menurut Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, penerapan contra flow seharusnya dilakukan dengan kesiapan infrastruktur yang memadai. Hanya menggunakan traffic cone sebagai pembatas jalan, masih dinilai sangat berbahaya.
“Penerapan contra flow di seluruh dunia sangat berbahaya. Bus Transjakarta yang kecepatannya rendah, dan memiliki jalur khusus serta ada lampu lalu-lintas saja, sulit menerapkan contra flow, apalagi di jalan tol yang kecepatannya tinggi,” ujar Tulus, Rabu (2/5/2012).
Tulus menjelaskan, penggunaan traffic cone sebagai pembatas jalan tidak bisa menahan benturan, sehingga potensi terjadinya kecelakaan fatal tetap tinggi.
“Tak cukup hanya dengan traffic cone seperti yang saat ini digunakan,” imbuhnya.
Sistem contra flow diterapkan di tol dalam kota Cawang menuju Semanggi, dari pukul 06.00-10.00 WIB. Kebijakan tersebut berlaku sejak Selasa (1/5/2012), dengan alasan untuk mengurai kepadatan lalu-lintas yang setiap hari terjadi di ruas jalan tol tersebut. (*)
Sumber : Tribunnews.com
0 Comments on "YLKI: Penerapan Contra Flow Sangat Berbahaya"