Pengendalian Tembakau
Siaran Pers YLKI : Rokok Melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen? Kok Bisa?
Oleh kalangan pro tobacco, YLKI sering diklaim sebagai lembaga yang tidak peduli pada konsumen perokok. YLKI seharusnya melindungi konsumen perokok, bukan malah mendukung kenaikan harga rokok. Itulah kira-kira klaim pro tobacco pada YLKI. Loh, lha iya, YLKI tentu sangat concern pada konsumen perokok, bahkan calon perokok. Tetapi ingat lho ya, bentuk kepedulian/perlindungan YLKI terhadap konsumen […]
Siaran Pers YLKI : Harga Rokok Mahal Bisa Turunkan Angka Kemiskinan
Terdapat wacana kuat untuk menaikkan harga rokok secara signifikan, yakni Rp 50.000 per bungkus. YLKI mendorong harga rokok mahal karena justru bermanfaat untuk masyarakat dan negara, yakni: 1. Menurunkan tingkat konsumsi rokok di rumah tangga miskin. Ini hal yang sangat logis, karena 70 persen konsumsi rokok justru menjerat rumah tangga miskin. Data BPS setiap tahunnya […]
Muslihat RUU Pertembakauan
Semangat Badan Legislasi DPR dalam merampungkan RUU Pertembakauan bak seorang sopir Metromini: kejar setoran. Prosesnya begitu cepat. Langit pengendalian tembakau di Indonesia kini tengah diliputi mendung hitam. Musababnya, Badan Legislasi DPR tampak begitu bernafsu mnyorongkan sebuah draf regulasi yang bertajuk Rancangan Undang-Undang Pertembakauan. Kemasan RUU Pertembakauan terlihat begitu membius, yakni “RUU komprehensif” yang akan mengakomodir […]
Siaran Pers YLKI : Meminta Presiden Joko Widodo Menolak RUU Pertembakauan
Saat ini Baleg DPR RI tengah getol merampungkan RUU Pertembakauan, dan akan disahkan pada sidang paripurna DPR dalam waktu dekat, menjadi UU. Jika dilihat dari sisi filosofi dan kontennya, RUU Pertembakauan adalah RUU yang sangat membahayakan ketahanan nasional, baik dari sisi ekonomi, sosial dan bahkan politik. Alasannya: 1. RUU Pertembakauan akan mendorong dengan cepat tingkat kemiskinan […]
Konsumen dan Keberanian Mengadu
Salah satu mandat sosial dan historis Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebagai Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) adalah memberikan nasehat dan membantu konsumen, baik diminta dan atau tidak diminta. Itulah setidaknya yang tertuang pada Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen – UUPK, Pasal 44 ayat 3. Bahkan, tanpa diatur UUPK pun, mandat sosial […]
Siaran Pers YLKI : Menghimbau Stasiun Televisi Tidak Tayangkan Iklan Rokok Selama Bulan Puasa
Secara regulasi, tembakau/rokok adalah produk adiktif bagi penggunanya. Oleh karena itu, UU tentang Kesehatan dan UU tentang Cukai sangat membatasi konsumsi, penjualan dan promosi/iklan rokok/produk tembakau. Ironisnya, terkait dengan iklan rokok, di Indonesia regulasinya masih terbilang konservatif, karena masih terjadi pelanggaran di sana-sini. Di media elektronik, jam tayang iklan rokok hanya boleh ditayangkan pada jam […]
Siaran Pers YLKI : Sehari Tidak Merokok, Masyarakat Indonesia Bisa Menghemat Rp 605 Milyar Per Hari!
Indonesia darurat konsumsi rokok! Itulah fenomena saat ini. Terbukti; 1. Jumlah perokok aktif di Indonesia nomor urut ketiga di dunia, setelah China dan India. Saat ini jumlah perokok aktif di Indonesia tidak kurang dari 29,3% persen dari total populasi; 2. Konsumsi rokok telah memiskinkan masyarakat, khususnya di rumah tangga miskin. Mereka rata-rata menghabiskan satu bungkus […]
Siaran Pers YLKI : Enam Maklumat YLKI pada Hari Konsumen Nasional 20 April 2016
Secara normatif konsumen di Indonesia sudah mendapatkan perlindungan yang cukup kuat, semenjak disahkannya UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Namun pada konteks empiris, pelanggaran hak-hak konsumen masih terjadi secara masif di berbagai sektor. Termasuk di pelayanan publik services, seperti pelayanan listrik yang masih byar pet di berbagai daerah. Oleh karena itu, YLKI memaklumatkan […]
Mata Seorang Konsumen
Budaya nrimo konsumen, rasanya harus segera ditinggalkan. Sikap nrimo, selain akan merugikan konsumen sebagai individu, juga berpotensi merugikan konsumen lainnya (masyarakat), bahkan lingkungan. Maka saat menggunakan suatu barang dan atau jasa (berkonsumsi), justru mata seorang konsumen harus lebih awas, cerdas, dan dengan cakrawala pandang yang meluas. Gaya kaca mata kuda, pun sangat tidak relevan lagi, […]